MORNING IDEA Tuesday, August 16, 2022
View PDF
16 Aug 2022

Indeks pada perdagangan kemarin ditutup melemah ke level 7093 berada pada trend bullish terjadi dengan gap up yang kemarin terjadi kini tertutup. Indeks dibebani oleh sektor Technology (-1.483%), Basic Materials (-1.378%), Transportation & Logistic (-0.77%), Consumer Cyclicals (-0.745%), Financials (-0.598%), Energy (-0.586%), Healthcare (-0.47%), Consumer Non-Cyclical (-0.441%), kendati sedikit ditopang oleh sektor Industrials (0.231%), Infrastructures (0.602%), Properties & Real Estate (1.213%. Indeks pada hari ini diperkirakan akan bergerak konsolidasi pada range level support 7050 dan level resistance 7150

Beralih ke Amerika Serikat (AS), bursa utama saham Paman Sam kompak menguat dan memperpanjang rally mereka pada pembukaan perdagangan Senin pekan ini. Dow Jones menguat 151,39 poin atau 0,45% ke 33.912,44. Indeks S&P 500 menguat 16,99 poin atau 0,40% ke 4.297,14 sedangkan Nasdaq naik 80,87 poin atau 0,62% ke 13.128.05. Saham-saham dengan market capitalization besar menguat menyusul optimism pasar jika bank snetral AS (The Federal Reserve/The Fed) mampu menurunkan inflasi tanpa harus membuat ekonomi AS resesi.

Membaiknya kinerja bursa AS diharapkan memberi suntikan sentimen positif ke IHSG. Namun, sentimen terbesar hari ini kemungkinan akan datang dari Senayan. Perhatian pelaku pasar hari ini akan tersedot ke Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)/Majelis Permusayaratan Rakyat (MPR).Hari ini, DPR dan MPR akan mengadalan gelaran tahunan Sidang Bersama di mana Presiden Jokow Widodo, atau Jokowi, akan menyampaikan dua pidato penting.Pada pagi hari, Jokowi akan menyampaikan Pidato Kenegaraan yang berisi pencapaian pemerintah pada tahun ini. Jokowi juga akan memaparkan fokus pemerintah ke depan di bidang ekonomi, hukum, sosial, pendidikan, hingga politik.

Pada siang hari, Jokowi akan menyampaikan Pidato Pengantar/Keterangan Pemerintah atas RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2023 beserta Nota Keuangannya. Dalam pidato tersebut, presiden akan menjabarkan target asumsi makro untuk tahun depan mulai dari pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar, lifting minyak mentah dan gas, harga minyak mentah, hingga imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) 10 tahun.

Jokowi juga akan menyampaikan target penerimaan negara, bagaimana pembiayaan utang ke depan, serta fokus belanja pemerintah pada 2023 mulai dari sektor infrastruktur, pertahanan, kesehatan, hingga bantuan sosial. Mulai 2023, pemerintah juga sudah harus mengembalikan defisit APBN ke angka 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB) setelah diizinkan memasang defisit APBN di atas 3% pada 2020-2022 untuk memitigasi dampak pandemi Covid-19. (source : CNBC Indonesia)